Selasa, 04 Oktober 2016

2. kampun Bena

kampung Bena di indonesia
Tugas   : ISD
Dosen  :RAMITA HAPSARI
Nama   :ALFITRA NUR REZKI
Npm    :1B115240


Kampung Bena adalah salah satu perkampungan megalitikum yang terletak di Kabupaten NgadaNusa Tenggara Timur. Tepatnya diDesa TiwuriwuKecamatan Aimere, sekitar 19 km selatan Bajawa. Kampung yang terletak di puncak bukit dengan view gunung Inerie. Keberadaannya di bawah gunung merupakan ciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat para dewa. Menurut penduduk kampung ini, mereka meyakini keberadaan Yeta, dewa yang bersinggasana di gunung ini yang melindungi kampung mereka.

Ditengah-tengah kampung atau lapangan terdapat beberapa bangunan yang mereka menyebutnya bhaga dan ngadhu. Bangunan bhaga bentuknya mirip pondok kecil (tanpa penghuni). Sementara ngadhu berupa bangunan bertiang tunggal dan beratap serat ijuk hingga bentuknya mirip pondok peneduh. Tiang ngadhu biasa dari jenis kayu khusus dan keras karena sekaligus berfungsi sebagai tiang gantungan hewan kurban ketika pesta adat.Kampung ini saat ini terdiri kurang lebih 40 buah rumah yang saling mengelilingi. Badan kampung tumbuh memanjang, dari utara ke selatan. Pintu masuk kampung hanya dari utara. Sementara ujung lainnya di bagian selatan sudah merupakan puncak sekaligus tepi tebing terjal.
Kampung ini sudah masuk dalam daerah tujuan wisata Kabupaten Ngada. Ternyata kampung ini menjadi langganan tetap wisatawan dariJerman dan Italia.

Penduduk Bena termasuk ke dalam suku Bajawa. Mayoritas penduduk Bena adalah penganut agama katolik. Umumnya penduduk Bena, pria dan wanita, bermata pencaharian sebagai peladang. Untuk kaum wanita masih ditambah dengan bertenun.
Pada awalnya hanya ada satu klan di kampung ini yaitu klan Bena. Perkawinan dengan suku lain melahirkan klan-klan baru yang sekarang ini membentuk keseluruhan penduduk kampung Bena. Hal ini bisa terjadi karena penduduk Bena menganut sistem kekerabatanmatriarkat.

kampung ini sama sekali belum tersentuh kemajuan teknologiArsitektur bangunannya masih sangat sederhana yang hanya memiliki satupintu gerbang untuk masuk dan keluar, Menurut catatan Pemerintah Kabupaten Ngada, Kampung Bena diperkirakan telah ada sejak 1.200 tahun yang lalu. Hingga kini pola kehidupan serta budaya masyarakatnya tidak banyak berubah. Dimana masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Bangunan arsitektur Bena tidak hanya merupakan hunian semata, namun memiliki fungsi dan makna mendalam yang mengandung kearifan lokal dan masih relevan diterapkan masyarakat pada masa kini dalam pengelolaan lingkungan binaan yang ramah lingkungan.
Nilai yang dapat diketahui bahwa masyarakat Bena tidak mengeksploitasi lingkungannya ialah lahan pemukiman yang dibiarkan sesuai kontur asli tanah berbukit. Bentuk kampung Bena menyerupai perahu karena menurut kepercayaan megalitik perahu dianggap punya kaitan dengan wahana bagi arwah yang menuju ke tempat tinggalnya. Namun nilai yang tercermin dari perahu ini adalah sifat kerjasamagotong royong dan mengisyaratkan kerja keras yang dicontohkan dari leluhur mereka dalam menaklukkan alam mengarungi lautan sampai tiba di Bena.
Dan pada tahun 1995 Kampung Bena telah dicalokan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO

https://id.wikipedia.org/wiki/Kampung_Bena

1.PERKEMBANGAN – PERKEMBANGAN DAERAH DI PADANG

PERKEMBANGAN – PERKEMBANGAN DAERAH DI PADANG
Tugas   : ISD
Dosen  :RAMITA HAPSARI
Nama   :ALFITRA NUR REZKI
Npm    :1B115240


            Daerah Pekanbaru merupakan daerah asal ibu saya, dan Padang merupakan daerah asal ayah saya. Dan saya akan menjelaskan perkembangan Padang dari saya kecil sampai sekarang, saya memilih Padang karena saya lahir dan sempat besar disana. Saya memilih Padang karena disini masih banyak yang menjalankan tradisi serta banyak jenis-jenis makanan. Saya akan menjelaskan dari sisi perkembangan masyarakat terlebih dahulu, di Padang sewaktu saya kecil penduduk sekitar masih banyak bekerja sebagai petani, nelayan, beternak dll. Namun lambat laun penduduk di Padang beralih menjadi karyawan, dokter, PNS, TNI dll. Banyak penduduk asli Padang yang sekarang membuka usaha sendiri atau warung – warung di tempat – tempat wisata, dikarenakan di Padang banyak tempat wisata seperti di gunung, danau, dan pantai. Untuk perkembangan dari sisi budaya, di sisi budaya Padang atau banyak orang menyebut Minang budaya asli atau adat sangat di pegang teguh dengan orang Padang baik yang menetap di Padang maupun merantau keluar daerah, contohnya tari piring masih banyak ditemukan di setiap pernikahan adat minang yang menetap di pulau jawa. Sedangkan untuk makanan atau kuliner, mungkin sudah banyak tau bahwa makanan asli Padang itu enak – enak dikarenakan keahlian yang membuat dan kaya akan bumbu – bumbu asli maka dari itu tidak heran banyak menjamurnya rumah makan Padang baik di kota Padang maupun di luar kota Padang, bahkan sangking enaknya masakan Padang sempat di akui oleh negara lain. Untuk sisi kemajuan teknologi, dulu sewaktu saya kecil banyak masyarakat di Padang yang belum memakai handphone dikarenakan belum masuknya provider – provider seperti saat ini. Namun saat terakhir saya berkunjung ke tanah kelahiran saya pada tahun 2013 lalu, banyak masyarakat yang sudah memakai gadget dan handphone. Terakhir saya mendapat kabar tentang kemajuan teknologi 4G di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan teknologi 4G pun sudah masuk di kota Padang.